PERADABAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI BIDANG BIOLOGI
PERABADAN
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI BIDANG BIOLOGI
Ekonomi
global saat ini sedang pada titik puncak perubahan besar yang sebanding
besarnya dengan munculnya revolusi industri pertama tau perkembangan perakitan
produksi, atau bahkan penemuan mikrocip. Kemajuan teknologi memungkinkan
terjadinya otomatisasi hampir di semua bidang. Sementara itu, kepemilikan
perangkat pintar di berbagai bagian dunia mengarah pada tingkat keterkaitan
satu sama lain yang tak dapat terbayangkan sebelumnya.
Di
antara berbagai sektor yang terdampak oleh Revolusi Industri keempat, tampaknya
sektor kesehatan adalah sektor yang paling mungkin mendapatkan keuntungan dari
bergabungnya sistem fisika, digital dan biologi. Di bidang biologi, dampak
Revolusi Industri ini dapat dilihat dari industri bioteknologi, terutama
bioteknologi kesehatan. Penggunaan bioteknologi dalam industri obat-obatan dan
farmasi adalah perkembangan yang paling berpengaruh di dunia teknologi abad
ke-21 ini. Dalam upaya untuk memahami biologi, memberantas penyakit dan menjaga
kesehatan dan kekuatan, bioteknologi telah mencapai tingkat yang sangat tinggi
dalam usaha menemukan rahasia kehidupan serta memanipulasi kehidupan.
Bioteknologi
adalah dasar dalam hampir semua proses bioterapi farmasi dalam era Revolusi Industri
keempat. Teknologi ini banyak diterapkan untuk memanipulasi berbagai bahan
biologis yang dapat dipakai sebagai terapi untuk berbagai jenis kondisi
penyakit, terutama bersifat mematikan. Bioteknologi modern menggunakan
mikroorganisme hasil rekayasa genetika seperti Escherichia coli, ragi untuk produksi senyawa biologi seperti
antibiotika dan insulin sintetis, maupun sel mamalia untuk memproduksi golongan
antibodi monoklonal.
Akhir-akhir
ini, bioteknologi farmasi juga menggunakan hewan transgenik atau tanaman
transgenik sebagai medium pembuatan obat. Aplikasi bioteknologi lainnya yang
juga menjanjikan adalah pengembangan bidang diagnostik secara molekuler. Hal
ini mengarah ke terapi personal dicocokkan pada genom pasien. Misalnya, wanita
yang menderita kanker payudara dengan sel kanker yang mengeksperikan protein
HER2 dapat diberikan Herceptin. Herceptin merupakan obat pertama yang disetujui
untuk digunakan pada pasien kanker payudara dengan tes diagnostik yang cocok,
yaitu pasien yang mempunyai ekspresi protein HER2, yang merupakan target bagi
obat tersebut untuk dapat bekerja.
Salah
satu pengaruh Revolusi Industri keempat ini tampak dalam bidang life science. Di mana di dalam bidang
ini yang terus mengalami perkembangan yang sangat tergantung terhadap peran
teknologi. Penelitian terus dikembangkan sebagai upaya pencegahan dan cara
mengatasi berbagai penyakit, upaya memenuhi kebutuhan, upaya menjaga
kelestarian dan kelangsungan kehidupan. Adanya sistem yang saling terintegrasi
dapat mempermudah penelitian dalam bidang bioteknologi (Tjandrawinata, 2016).
DAFTAR
PUSTAKA
Tjandrawinata,
Raymond. R. 2016. Industri 4.0 : Revolusi
Industri Abad ini dan Pengaruhnya pada Bidang Kesehatan dan Bioteknologi. Working
Paper : Dexa Medika Group.
Komentar
Posting Komentar